Weda Bay Disebut Kawasan Industri Paling Efisien di Dunia, Mengapa?
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto dalam sebuah kesempatan. (ekon.go.id)
12:56
19 Februari 2025

Weda Bay Disebut Kawasan Industri Paling Efisien di Dunia, Mengapa?

Di tengah pesatnya perkembangan industri global, Indonesia muncul sebagai pemain utama dalam sektor pengolahan logam berat. Salah satu buktinya adalah Kawasan Industri Weda Bay di Maluku Utara, yang dinilai sebagai kawasan industri paling efisien di dunia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan keunggulan kawasan ini dalam acara Indonesia Economic Summit (IES) 2025 di Jakarta.

“Saya telah melihat di mana-mana, tidak ada fasilitas yang semodern, seefisien, dan seproduktif Weda Bay,” ujar Airlangga, dikutip dari Antara, Rabu (19/2/2025).

Ilustrasi nikel, penambangan nikel. SHUTTERSTOCK/LP-STUDIO Ilustrasi nikel, penambangan nikel.

Pusat industri logam berat dan baterai kendaraan listrik

Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) bukan sekadar kawasan industri biasa. Area ini menjadi pusat utama dalam pemrosesan logam berat, termasuk nikel, aluminium, dan komponen penting untuk baterai kendaraan listrik.

Dengan produksi bijih nikel dari PT Weda Bay Nickel, kawasan ini berperan besar dalam rantai pasok baja nirkarat global.

Keunggulan Weda Bay bukan hanya dalam skala produksi, tetapi juga efisiensi logistik yang ditawarkannya. Salah satu faktor utama yang menjadikannya lebih kompetitif adalah biaya transportasi yang lebih rendah dibandingkan ke China utara.

Dengan lokasi yang strategis, pengiriman bahan baku seperti lithium dan bijih besi dari Australia ke Indonesia menjadi lebih hemat biaya.

Ancaman bagi dominasi China

Efisiensi Weda Bay telah menarik perhatian global, termasuk China. Airlangga mengungkapkan bahwa keunggulan industri baja Indonesia telah menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Negeri Tirai Bambu.

 

“Itulah sebabnya China sangat khawatir dengan produk baja asal Indonesia,” ungkapnya.

Meski banyak industri di kawasan ini berasal dari China, investasi asing lainnya juga terus mengalir. Perusahaan Prancis, Eramet, telah berinvestasi melalui PT Weda Bay Nickel (WBN), sementara Pohang Iron and Steel Company (Posco) dari Korea Selatan turut berkontribusi dalam pengembangan kawasan tersebut.

Investasi besar dan potensi ekonomi

Dengan nilai investasi yang telah mencapai 16 miliar dollar AS dan ekspor senilai 8 miliar dollar AS, Weda Bay tidak hanya menjadi pusat industri, tetapi juga lokomotif pertumbuhan ekonomi. Airlangga optimistis keunggulan Indonesia dalam ekosistem kendaraan listrik akan semakin mengukuhkan posisinya di pasar global.

“Jadi saya rasa kita juga diberkahi dengan pasar yang kompetitif, dan untuk kendaraan listrik, saya rasa kita adalah salah satu negara yang memiliki keunggulan kompetitif karena ekosistem kendaraan listrik melalui ekonomi baterai. Hal itu dibutuhkan tidak hanya untuk kendaraan listrik, tetapi juga untuk energi terbarukan,” jelasnya.

Dengan potensi besar yang dimilikinya, Weda Bay siap menjadi ikon industri modern yang mampu bersaing di tingkat global. Keunggulan efisiensi dan strategisnya menjadikannya salah satu kawasan industri paling menjanjikan di dunia.

Weda Bay adalah kawasan industri terpadu pertambangan dan pengolahan nikel di Maluku Utara. Kawasan ini berada di Desa Lelilef, Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah.

Kawasan industri ini merupakan proyek prioritas nasional dan obyek vital nasional.

Kawasan ini merupakan hasil kerja sama antara Eramet Group (Prancis), Tsingshan, Huayou, Zhenshi, dan PT Aneka Tambang Tbk, didirikan pada 30 Agustus 2018. PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) adalah perusahaan yang mengelola kawasan industri ini.

Tag:  #weda #disebut #kawasan #industri #paling #efisien #dunia #mengapa

KOMENTAR