Mari Elka Pangestu Ungkap Pengusaha AS Soroti ''Sulitnya'' Investasi Apple di Indonesia
Tangkapan layar dari video yang menampilkan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu SDGs Lecture yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jumat (17/1/2025).(YOUTUBE/BAPPENAS RI)
12:32
19 Februari 2025

Mari Elka Pangestu Ungkap Pengusaha AS Soroti ''Sulitnya'' Investasi Apple di Indonesia

- Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu menyinggung soal investasi Apple Inc yang mengalami hambatan di Indonesia.

Menurut Mari, investasi Apple di Indonesia mendapat sorotan dari banyak perusahaan Amerika Serikat (AS).

Sebab hambatan investasi Apple membuat penjualan iPhone di Indonesia terkendala.

Selain itu, Mari juga mengungkapkan persoalan ekspor buah apel asal AS ke Indonesia yang dikeluhkan oleh para pengusaha negeri Paman Sam itu.

Mari bilang, ekspor buah apel terkait dengan kebijakan bea non tarif.

"Jika Anda belajar dari tahun 2018, mereka akan melihat apa saja yang dikeluhkan oleh perusahaan-perusahaan AS terhadap Indonesia, yang akan ikut serta dalam kesepakatan tersebut, bukan? Dan semua orang mengetahui satu perusahaan yang khusus itu," ujar Mari dalam acara Indonesia Economic Summit (IES) 2025 di Jakarta, Rabu (19/2/2025).

"Kemarin kami bercanda, berdiskusi tentang isu apa yang akan kami angkat. Mereka sebenarnya punya dua isu yang bernama sama, Apple. (Yakni buah) Apel Amerika yang masuk ke Indonesia karena hambatan karantina dan bea non tarif. Dan Apple lainnya, yaitu (soal) iPhone, bukan?" ungkapnya.

Sehingga menurut Mari, Indonesia sebenarnya bisa mengantisipasi berbagai potensi persoalan ekonomi yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah baru AS. Termasuk, terhadap kebijakan Trump 2.0.

"Kita harus mencari cara untuk mengarahkan hubungan kita dengan AS, atau apa pun yang akan terjadi, namun pada saat yang sama, kita tidak boleh terlalu terganggu dengan apa yang terjadi di AS," jelasnya.

"Jadi dalam hal bagaimana menanggapi AS, saya pikir kita punya pengalaman dari tahun 2018 sekarang mungkin akan lebih buruk, tapi kita akan melakukannya, meskipun defisit perdagangan kita kecil, kita akan tetap diminta untuk melakukan sesuatu, apa pun itu," tambah Mari.

Sebagaimana diketahui, persoalan investasi Apple Inc di Indonesia masih dalam proses realisasi.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani pada 8 Januari 2025 lalu telah menyelesaikan negosiasi investasi dengan Vice President of Global Policy Apple Inc, Nick Amman di Jakarta.

Hasilnya, disepakati bahwa Apple akan pembangunan pabrik AirTag di Batam senilai 1 miliar dollar AS atau setara dengan 16 triliun (asumsi kurs Rp 16.222).

Menurut Menteri Rosan, produksi dari pabrik tersebut nantinya bisa memenuhi 65 persen kebutuhan AirTag segara global.

"Pada intinya mereka bicara dan berkomitmen penuh untuk pembangunan tahap pertama vendor AirTag itu 1 billion (miliar) dollar AS. Yang diharapkan nanti 65 persen dari kebutuhan AirTag global itu akan dari pabrik tersebut yang akan berdiri di Batam," ujar Rosan usai pertemuan.

Meski demikian, Apple belum dapat menjual produk terbarunya, yakni iPhone 16 di Indonesia.

Sebab menurut Kementerian Perindustrian (Kemenperin) realisasi investasi dan rencana investasi terbaru dari Apple belum dapat memenuhi perhitungan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang disyaratkan pemerintah.

Editor: Dian Erika Nugraheny

Tag:  #mari #elka #pangestu #ungkap #pengusaha #soroti #sulitnya #investasi #apple #indonesia

KOMENTAR