



OIKN Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Proyek Infrastruktur IKN
- Kebijakan efisiensi anggaran sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tidak akan menghambat pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN). Pembangunan tetap berjalan sesuai rencana, memasuki tahap kedua pada 2025-2028.
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa efisiensi anggaran tidak mempengaruhi progres pembangunan.
"Pembangunan Kota Nusantara terus berlanjut dan memasuki tahap kedua mulai 2025 hingga 2028," ujar Basuki di Sepaku, Penajam Paser Utara, Sabtu (14/2/2025), dikutip dari Antara.
Basuki menjelaskan, pembangunan IKN sudah mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat dengan alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sekitar Rp 48,8 triliun. Selain itu, terdapat skema pendanaan lain di luar APBN untuk mendukung proyek ini.
Fokus Pembangunan Tahap Kedua
Pada tahap kedua, pembangunan akan difokuskan pada perkantoran legislatif dan yudikatif, sejalan dengan rencana IKN sebagai ibu kota politik pada 2028.
Selain itu, proyek ini juga mencakup pembangunan kantor perbankan dan berbagai investasi lainnya.
"OIKN telah merencanakan pembangunan infrastruktur di kawasan investasi agar segera terealisasi," jelas Basuki.
Infrastruktur umum seperti jalan, air minum, sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT), serta multi-utility tunnel (MUT) saat ini masih dalam proses pelelangan.
Basuki menargetkan, pembangunan infrastruktur utama akan dimulai setelah Hari Raya Idul Fitri 2025 dan diperkirakan selesai pada 2026. "Pada 2026, kita akan melihat perubahan signifikan dengan berdirinya berbagai gedung dan kawasan baru," tambahnya.
Sebagai langkah awal, seluruh pegawai OIKN akan mulai berkantor di IKN secara penuh pada Maret 2025. Hal ini menandai perpindahan resmi pusat kegiatan OIKN ke ibu kota baru.
Dukungan Internasional untuk Pembangunan IKN
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya, pembangunan IKN semakin menarik perhatian dunia internasional. Sejumlah negara dan lembaga global telah menunjukkan minat mereka untuk berinvestasi dan berkontribusi dalam pembangunan ibu kota baru ini.
Dukungan datang dari Turki yang akan mengirimkan perusahaan konstruksi untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur.
Selain itu, negara-negara seperti Inggris, Australia, Belanda, Norwegia, Finlandia, Jerman, Jepang, dan Singapura turut menunjukkan komitmen mereka.
Sejumlah lembaga internasional seperti Japan International Cooperation Agency (JICA), Asian Development Bank (ADB), Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), dan Islamic Development Bank (IsDB) juga memberikan dukungan mereka.
Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Aguilera Aranda, menyatakan bahwa pihaknya akan mengajak para pengusaha Spanyol untuk mengeksplorasi peluang investasi di IKN.
Hal serupa juga disampaikan oleh Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Timor Lester, yang mengapresiasi perkembangan pembangunan IKN dan menilai proyek ini sebagai langkah ambisius namun realistis.
Investasi Perbankan dan Infrastruktur Pendukung
Dukungan investasi tidak hanya datang dari luar negeri, tetapi juga dari dalam negeri. Sejumlah bank nasional telah berkomitmen untuk membangun kantor dan layanan perbankan di Financial Center IKN.
Enam bank nasional dan daerah akan memulai pembangunan layanan perbankan setelah perayaan Lebaran 2025.
Bank-bank yang terlibat dalam proyek ini antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), Bankaltimtara, dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Target operasional keenam bank ini adalah semester pertama 2026.
Untuk mendukung layanan perbankan, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4,2 triliun guna membangun infrastruktur dasar, termasuk jalan dengan Multi Utility Tunnel (MUT), jaringan air, listrik, internet, dan telekomunikasi.
"Anggaran sudah disetujui dan tidak ada pemblokiran. Kami optimistis pembangunan IKN dapat berjalan sesuai rencana," kata Basuki.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, juga menyampaikan apresiasinya kepada bank-bank yang berkomitmen untuk berinvestasi di IKN.
"Peran perbankan sangat penting sebagai pionir di sektor keuangan IKN. Kami berharap kawasan Financial Center di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dapat terealisasi pada 2026," ujarnya.
Tag: #oikn #pastikan #efisiensi #anggaran #ganggu #proyek #infrastruktur