Begini Respons Pertamina Soal Gubernur Aceh Hapus Sistem Barcode di SPBU
Warga mengantre untuk melakukan pengisian BBM disalah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Senin (18/11/2024). (Miftahul Hayat/Jawa Pos)
20:18
14 Februari 2025

Begini Respons Pertamina Soal Gubernur Aceh Hapus Sistem Barcode di SPBU

- PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga merespons soal kebijakan Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem yang langsung mengeluarkan kebijakan untuk menghapus sistem barcode di SPBU pelat merah.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menyampaikan bahwa pihaknya menghormati pernyataan Gubernur Aceh tersebut.

"Kami menghormati pernyataan Gubernur Aceh terkait pembelian BBM Subsidi Biosolar dan Pertalite menggunakan Barcode," kata Heppy kepada JawaPos.com, Jumat (14/2).

Namun, pihaknya membeberkan bahwa pembelian BBM Subsidi, yaitu Biosolar dan Pertalite menggunakan Barcode ini merupakan salah satu suatu upaya menjaga BBM subsidi tepat sasaran.

Heppy juga mengatakan upaya itu pun dilakukan Pertamina sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah untuk program subsidi tepat.

"Di mana dengan mekanisme pencatatan elektronik ini Pertamina dapat melaporkan kepada Pemerintah siapa pengguna bbm bersubsidi," beber Heppy.

Tak hanya itu, dengan adanya barcode ini juga memudahkan, Pertamina untuk melakukan penelusuran jika ada penyelewengan-penyelewengan BBM subsidi di lapangan. Bahkan, pihaknya memastikan barcode hanya berlaku untuk kendaraan roda empat atau lebih yang masih menggunakan BBM subsidi.

"Penggunaan Barcode tidak berlaku untuk kendaraan roda dua dan pembelian BBM Nonsubsidi," tutupnya.

Sebelumnya, Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem mengumumkan penghapusan sistem barcode pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Pertamina.

Kebijakan itu diumumkan usai dilantik Mendagri Muhammad Tito Karnavian di dalam rapat paripurna istimewa Gedung DPR Aceh, Rabu (12/2) kemarin.

“PR hari ini adalah semua SPBU yang ada di Aceh tidak ada lagi istilah barcode, mohon digaris bawahi semua. Siapa saja yang isi minyak, tetap terus karena tidak jadi masalah lagi bagi masyarakat,” kata Mualem, seperti dikutip dari Harian Rakyat Aceh, Jumat (14/2).

Bukan tanpa alasan, Mualem memutuskan untuk menghapus sistem barcode di SPBU Pertamina lantaran selama ini kebijakan itu yang banyak dikeluhkan oleh masyarakatnya.

Apalagi, kata dia, selama ini ada masyarakat yang memiliki keinginan membakar SPBU hanya karena sistem barcode tersebut. Menurutnya, sistem barcode yang selama ini diberlakukan untuk mengisi solar dan pertalite tidak bermakna.

"Tapi saya pikir-pikir, saya lihat di lapangan tidak ada makna sekalipun. Program barcode melakukan stiker, tidak ada makna sekalipun," ungkap Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu.

“Makanya saya ambil kesimpulan pada hari ini adalah untuk menghapuskan semua barcode yang ada di SPBU di Aceh,” lanjutnya.

Editor: Nurul Adriyana Salbiah

Tag:  #begini #respons #pertamina #soal #gubernur #aceh #hapus #sistem #barcode #spbu

KOMENTAR