Tantangan Industri Perbankan Tahun Ini Menurut Dirut BRI, Apa Saja?
Direktur Utama BRI Sunarso dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Keuangan BRI Kuartai IV-2024, Rabu (12/2/2025).(Dok. BRI)
11:28
12 Februari 2025

Tantangan Industri Perbankan Tahun Ini Menurut Dirut BRI, Apa Saja?

- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI menerangkan, terdapat beberapa tantangan yang akan dihadapi perseroan dan industri perbankan selama tahun 2025 ini.

Direktur Utama BRI Sunarso memperkirakan, beberapa tantangan merupakan bagian dari dinamika tekanan ekonomi global dan juga domestik pada tahun 2025.

"Pertama mungkin adalah bahwa pemulihan pertumbuhan ekonomi global masih diliputi ketidakpastian," kata dia dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Keuangan BRI Kuartai IV-2024, Rabu (12/2/2025).

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berpidato di Gedung Putih, Washington DC, Rabu (29/1/2025). Trump berlakukan tarif impor yang tinggi untuk barang yang masuk ke AS dari China, Kanada, dan MeksikoAFP/PEDRO UGARTE Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berpidato di Gedung Putih, Washington DC, Rabu (29/1/2025). Trump berlakukan tarif impor yang tinggi untuk barang yang masuk ke AS dari China, Kanada, dan MeksikoIa menambahkan, selain itu, ada juga sentimen kebijakan yang lebih proteksionis dan tarif yang dikenakan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap China, Meksiko, dan Kanada.

Di samping itu, kebijakan bank sentral AS The Fed yang cenderung memiliki kebijakan moneter yang ketat (hawkish), juga akan menjadi tantangan pertumbuhan ekonomi domestik.

"Terutama mungkin kita tidak bisa berharap banyak tentang penurunan suku bunga," imbuh dia.

Menurut Sunarso, kebijakan proteksi AS tersebut akan menimbulkan perang dagang.

Dari sana, industri dalam negeri perlu mengantisipasi melubernya tekanan-tekanan barang dari luar untuk masuk ke Indonesia.

"Itu kita harus jaga dengan baik supaya kita di sini tidak kehilangan pekerjaan. Itu yang paling penting karena tugas kita yang utama adalah menciptakan lapangan kerja sebenarnya," ujar dia.

Lebih lanjut, Sunarso juga menyoroti kondisi ekonomi di dalam negeri.

 

ilustrasi inflasiKOMPAS.com/ RUBY RACHMADINA ilustrasi inflasi

Turunnya inflasi pada Januari lalu dapat menekan daya beli dan juga konsumsi masyarakat. Hal itu dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap UMKM.

"Karena apa? Driver utama untuk loan demand (permintaan kredit) ataupun loan growth (pertumbuhan kredit) terutama di UMKM ini adalah dua hal ini, yaitu purchasing power, daya beli masyarakat, dan juga household consumption, konsumsi masyarakat. Kalau ini menurun maka permintaan terhadap kredit juga akan menurun terutama di UMKM," terang dia.

Sunarso menambahkan, khusus pada industri perbankan, tantangan yang masih dihadapi adalah ketatnya likuiditas.

Hal ini menjadi semakin menantang karena bank sentral AS The Fed diproyeksikan tidak akan banyak menurunkan suku bunga tahun ini.

"Kemudian nanti juga perang dagang ini akan berdampak juga terhadap masalah foreign exchange. Dan pasti responnya yang paling instan adalah menaikkan suku bunga. Dan itu artinya akan ada tantangan di likuiditas," tutup dia.

Editor: Agustinus Rangga Respati

Tag:  #tantangan #industri #perbankan #tahun #menurut #dirut #saja

KOMENTAR