Perundingan Perdagangan Bebas Indonesia dan Negara Arab Teluk Ditargetkan Rampung Akhir 2025
Perundingan perdagangan bebas antara Indonesia dan negara-negara di kawasan Arab Teluk ditargetkan rampung akhir tahun ini. Terbaru, Indonesia dan Dewan Kerja Sama untuk Negara Arab di Teluk (GCC) melaksanakan Perundingan Putaran Kedua Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-GCC (I–GCC FTA) secara hibrida di Riyadh, Arab Saudi, pada Senin (3/2/2025) hingga Kamis (6/2/2025).(Dok. Kemendag)
15:44
11 Februari 2025

Perundingan Perdagangan Bebas Indonesia dan Negara Arab Teluk Ditargetkan Rampung Akhir 2025

- Perundingan perdagangan bebas antara Indonesia dan negara-negara di kawasan Arab Teluk, yang dikenal sebagai Indonesia-Gulf Cooperation Council Free Trade Agreement (I-GCC FTA), ditargetkan untuk rampung pada akhir tahun ini.

Terbaru, perundingan putaran kedua dilaksanakan secara hibrida di Riyadh, Arab Saudi, mulai Senin (3/2/2025) hingga Kamis (6/2/2025).

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan, Johni Martha, sedangkan delegasi GCC dipimpin oleh Koordinator Umum untuk Negosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas GCC, Raja Munahi Al-Marzoqi.

Johni mengungkapkan perundingan ini membahas sejumlah isu dan berhasil mencapai kemajuan substantif.

Pertemuan tersebut juga menargetkan percepatan penyelesaian perundingan untuk mencapai kesepakatan substantif pada akhir 2025.

"Dengan mengupayakan yang terbaik pada setiap isu runding, perundingan I-GCC FTA diharapkan dapat mencapai kesepakatan substantif pada 2025. Terlebih, perundingan I-GCC FTA menjadi salah satu program prioritas nasional tahun ini," ujar Johni melalui keterangan tertulis pada Selasa (11/2/2025).

Beberapa kemajuan yang dicapai dalam perundingan ini mencakup isu perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, dan hambatan teknis perdagangan.

Selain itu, juga dibahas ketentuan asal barang, prosedur kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, serta kerja sama ekonomi dan hak kekayaan intelektual.

"Dalam pembahasan teks lainnya, kedua pihak mencapai kemajuan signifikan dengan capaian 45 persen untuk 16 isu runding lainnya dalam kerangka I-GCC FTA," tambah Johni.

Johni juga menambahkan bahwa pada perundingan berikutnya, kedua pihak ditargetkan dapat menyelesaikan pemetaan penawaran awal (initial offer) dan perhitungannya.

Perundingan putaran ketiga direncanakan akan dilaksanakan di Indonesia pada semester kedua 2025.

"Target kami dalam perundingan putaran selanjutnya, baik Indonesia maupun GCC, yaitu selesai memetakan initial offer. Tujuannya, agar dapat melihat dan memperhitungkan secara keseluruhan keuntungan yang dapat diperoleh dan dimanfaatkan Indonesia dalam memaksimalkan pembebasan bea masuk di negara-negara Kawasan Teluk," jelas Johni.

 

Gulf Cooperation Council (GCC) merupakan organisasi perjanjian perdagangan regional di kawasan Teluk Persia, yang anggotanya meliputi Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, Qatar, Bahrain, dan Oman.

Perundingan ini bertujuan untuk memperluas akses pasar Indonesia ke kawasan Timur Tengah atau Teluk Persia, dengan UEA dan Arab Saudi sebagai mitra dagang utama Indonesia.

Berdasarkan analisis Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag), kerja sama liberalisasi perdagangan Indonesia-GCC diperkirakan dapat meningkatkan ekspor Indonesia pada sektor peralatan elektronik sebesar 33,86 persen, kulit sebesar 29,3 persen, produk logam sebesar 28 persen, dan sektor manufaktur lainnya sebesar 27,7 persen.

Perundingan I-GCC FTA pertama kali diluncurkan pada 31 Juli 2024, diikuti dengan perundingan putaran pertama yang berlangsung di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada 9-13 September 2024.

Editor: Nirmala Maulana Achmad

Tag:  #perundingan #perdagangan #bebas #indonesia #negara #arab #teluk #ditargetkan #rampung #akhir #2025

KOMENTAR