Dana IPO Bukalapak Parkir di Instrumen Investasi, Benarkah Akan Berubah Haluan?
Bukalapak (BUKA) masih menyimpan sisa dana IPO sebesar Rp 9,33 triliun dalam berbagai instrumen investasi, termasuk deposito dan obligasi pemerintah(KOMPAS.com/Wahyunanda Kusuma Pertiwi)
23:28
10 Februari 2025

Dana IPO Bukalapak Parkir di Instrumen Investasi, Benarkah Akan Berubah Haluan?

– PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) tengah berfokus pada transformasi bisnis setelah menghentikan layanan fisiknya. Perusahaan kini mengarahkan strateginya untuk memperkuat layanan digital guna meningkatkan daya saing di industri teknologi.

Fokus Pengembangan Lini Digital

Head of Media and Communications Bukalapak, Dimas Bayu, mengungkapkan bahwa BUKA terus mengembangkan berbagai lini bisnis digitalnya, termasuk produk virtual dan Mitra Bukalapak.

“Kami telah melakukan pengembangan berbagai bisnis tersebut selama beberapa tahun terakhir dengan kontribusi yang positif dan akan terus menjadi pilar penunjang pertumbuhan,” ujar Dimas kepada Kontan.

Saat ini, BUKA mengelola berbagai platform dan merek, seperti Bukalapak, Mitra Bukalapak, BMoney, Itemku, dan Lapakgaming, yang masing-masing memiliki peran dalam ekosistem digital perusahaan.

Dukungan Pendanaan yang Kuat

Untuk mendorong ekspansi layanan digital, BUKA memiliki cadangan pendanaan yang solid. Berdasarkan laporan keuangan Kuartal III-2024, perusahaan mencatatkan kas, setara kas, dan investasi likuid sebesar Rp 19 triliun. Dana ini rencananya akan digunakan untuk pengembangan bisnis Bukalapak.

Selain itu, BUKA masih memiliki sisa dana dari hasil penawaran umum perdana saham (IPO) sebesar Rp 9,33 triliun per 31 Desember 2024.

Dana IPO ini ditempatkan dalam berbagai instrumen investasi, termasuk deposito sebesar Rp 916,21 miliar di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), giro di tujuh bank berbeda, serta 15 obligasi pemerintah Indonesia dengan tingkat bunga antara 4,13 persen hingga 8,38 persen.

Menuju Transformasi Perusahaan Investasi?

Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia, Budi Frensidy, menilai bahwa cepat atau lambat Bukalapak bisa bertransformasi menjadi perusahaan investasi.

“Apakah akan lebih prospektif atau tidak tergantung pada kemampuan manajemen dalam mengelolanya. Namun, investor boleh optimistis terhadap kemungkinan tersebut,” ungkap Budi.

Namun, menurut Pengamat Pasar Modal Teguh Hidayat, transformasi BUKA menjadi perusahaan investasi, seperti PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), bukanlah langkah yang mudah.

“Bukan hanya karena memiliki dana besar berarti sebuah perusahaan bisa langsung berubah menjadi pengelola investasi. Bukalapak sejak awal adalah perusahaan teknologi di bidang e-commerce, berbeda dengan Saratoga yang memang memiliki keahlian di bidang investasi sejak awal berdiri,” jelas Teguh.

Teguh juga menekankan bahwa langkah yang diambil Bukalapak harus menjadi pembelajaran bagi investor. Ia menilai otoritas bursa perlu lebih tegas dalam mengawasi perusahaan teknologi yang ingin mengubah model bisnisnya.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Dana IPO Mengendap di Deposito, Akankah Bukalapak (BUKA) Jadi Perusahaan Investasi?

Tag:  #dana #bukalapak #parkir #instrumen #investasi #benarkah #akan #berubah #haluan

KOMENTAR