IHSG Masih Fluktuatif, Pasar Menanti Keputusan Trump dan Data Ekonomi Indonesia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (Salman Toyibi/Jawa Pos)
15:45
10 Februari 2025

IHSG Masih Fluktuatif, Pasar Menanti Keputusan Trump dan Data Ekonomi Indonesia

–Awal pekan ini, pasar saham mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Itu usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan penangguhan tarif 30 hari terhadap Meksiko dan Kanada, yang sebelumnya terancam akan dikenakan tarif 25 persen.

Keputusan ini memberikan dampak positif bagi pasar saham. Meski ekspektasi awal pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) memudar setelah ketegangan dalam perang dagang antara AS dan negara-negara lain. Khususnya dengan Tiongkok.

Analis pasar modal Hans Kwee menjelaskan, saat ini kemungkinan pemotongan suku bunga Fed semakin turun. Hanya akan terjadi sekali hingga akhir tahun ini. ”Sekarang potensi satu kali pemotongan sampai akhir tahun,” kata Hans kepada Jawa Pos.

Selain itu, pertemuan yang direncanakan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump juga menjadi sorotan. Mengindikasikan adanya peluang untuk perdamaian dalam konflik Rusia-Ukraina. Sehingga dapat membawa dampak positif pada aliran dana kembali ke zona Eropa.

Meskipun terdapat potensi perbaikan situasi geopolitik, pasar saham Asia terpantau mengalami penurunan. Dana asing keluar cukup agresif akibat dampak perang dagang, termasuk Indonesia. Merespons kebijakan perdagangan AS.

”Kebijakan Presiden Trump terhadap tarif juga turut memengaruhi harga minyak. Yang mana juga memengaruhi dinamika pasar energi,” ujar Hans Kwee, dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Trisakti itu.

Dari dalam negeri, data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif menjadi katalis bagi pasar saham domestik. Hanya saja, pelaku pasar tetap waspada terhadap potensi dana asing keluar lebih. Ditambah dengan penurunan kinerja bank-bank besar di Indonesia dan adanya indikasi pengetatan likuiditas.

Selain itu, potensi defisit anggaran yang melebar menjadi kekhawatiran bagi pasar. Pemerintah yang berencana untuk menerbitkan surat utang lebih besar bisa menjadi sinyal adanya peningkatan ketergantungan pada pembiayaan luar negeri.

Pekan depan, perhatian pelaku pasar akan kembali tertuju pada kebijakan Trump yang berencana untuk mengenakan tarif terhadap lebih banyak negara. Juga memerhatikan data ekonomi Indonesia terkait inflasi indeks harga konsumen (IHK) dan indeks harga produsen (IHP). Realisasi data tersebut akan memengaruhi arah pergerakan pasar saham.

”IHSG berpeluang menguat. Support di level 6.665 hingga 6.542, sementara resistance di kisaran 6.830 sampai 7.033. Meskipun ada banyak faktor eksternal yang memengaruhi pasar, kondisi pasar domestik bisa menjadi penyeimbang dengan data ekonomi Indonesia yang solid,” ungkap Hans.

Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menembus rekor all-time high (ATH) sepanjang 2025. Yakni berada di level Rp 3.020 pada penutupan perdagangan Jumat (7/2) atau naik 10,62 persen year-to-date (YTD). Tertinggi dibandingkan dengan saham perbankan lain.

Volume perdagangan bank berkode emiten BRIS itu mencapai 45.69 juta lembar saham. Menempatkan BRIS sebagai saham movers dalam indeks LQ45. ”Kenaikan harga saham BRIS sejalan dengan inflow dari investor asing sebesar Rp 180,8 miliar sepanjang 2025,” ucap Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar.

Ekspektasi kinerja positif perseroan didorong transformasi digital dan peningkatan market share. Seiring dengan kinerja fundamental BSI yang kuat. Ke depannya bisnis emas akan menjadi new growth engine di segmen pembiayaan konsumer.

”Ini bagian dari diversifikasi portofolio untuk menjaga stabilitas pendapatan perusahaan. Sementara dari sisi funding, BSI akan memfokuskan dana murah dari produk haji,” tandas Wisnu Sunandar.

Penutupan IHSG Sepekan Terakhir

-3 Februari: 7.030,06

-4 Februari: 7.073,46

-5 Februari: 7.024,23

-6 Februari: 6.875,54

-7 Februari: 6.742,57

Saham Teraktif Perdagangan Jumat (7/2)

-BMRI: Rp 2.062.051.050.500

-BBCA: Rp 1.201.760.495.000

-PTRO: Rp 1.180.759.174.000

-BBRI: Rp 1.037.731.489.000

-TPIA: Rp 430.634.835.000

*) Sumber: BEI

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #ihsg #masih #fluktuatif #pasar #menanti #keputusan #trump #data #ekonomi #indonesia

KOMENTAR