Apakah IHSG Hari Ini Bakal ''Rebound'' di Akhir Sesi Perdagangan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Jumat
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat terbatas pada sesi perdagangan hari ini, Jumat (7/2/2025).
Pada penutupan bursa kemarin, IHSG ditutup terkoreksi ke level 6.875, atau turun 148,69 poin setara 2,12 persen.
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, pasar Asia yang menghijau kemarin, tidak diikuti IHSG yang justru tenggelam 2,12 persen di akhir sesi perdagangan.
Namun begitu, saat ini masih perlu peninjauan lebih lanjut terkait dampak dari pemangkasan anggaran ini terhadap pertumbuhan ekonomi ke depannya.
Menurut dia, hal ini dipengaruhi oleh adanya pemangkasan anggaran sampai kinerja perbankan yang tidak sesuai proyeksi.
Sepanjang 2024, kinerja bank-bank besar kurang optimal meskipun masih mencatatkan pertumbuhan laba, yang sayangnya berada di bawah ekspektasi konsensus analis.
Pihaknya melihat ini merupakan tahun yang cukup sulit untuk sektor perbankan. Hal ini mengingat kemungkinan inflasi AS yang diperkirakan meningkat di tahun ini, sehingga ada kemungkinan suku bunga bank sentral AS The Fed tetap tinggi.
Ini tentu membuat Bank Indonesia kesulitan bergerak untuk menurunkan tingkat suku bunganya di tengah daya beli yang terus menurun.
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.830–7.000," kata dia dalam analisisnya, Jumat (7/2/2025).
Sementara itu, analis Phintraco Sekuritas Valdy K. menuturkan, IHSG justru melemah signifikan (2,21 persen) ketika sentimen trade wars cenderung membaik.
IHSG tembus support critical level 6.950. Secara teknikal, pelemahan tersebut merupakan validasi awal dari rectangle sebagai indikasi bearish continuation.
Ia menjelaskan, Presiden AS Donald Trump dikabarkan memerintahkan U.S. Treasury Secretary, Scott Bessent untuk menurukan 10-Year Bond Yield di AS tanpa perlu pemangkasan suku bunga acuan the Fed.
Hal ini memicu kekhawatiran terjadinya pengetatan likuiditas di AS. Bagi Indonesia, di samping pengetatan likuiditas, kondisi ini berpotensi memicu rotasi ke obligasi jangka panjang, khususnya obligasi Pemerintah Indonesia karena berpotensi menawarkan return yang lebih menarik ketika dibandingkan dengan U.S. Treasury Bonds.
Dengan demikian, perkembangan kabar atau rumor di atas perlu dicermati perkembangan ke depannya. Realisasi hal tersebut akan berdampak negatif pada pasar saham di Indonesia.
"Dengan demikian, IHSG dikhawatirkan masih akan bergerak di bawah level psikologis 7000 pada akhir pekan ini (7/2/2025). Pelemahan mungkin akan mulai terbatas, mengingat terbentuk long lower-shadow dan indikasi oversold pada Stochastic RSI," terang dia.
Berikut ini adalah rekomendasi teknikal dari beberapa perusahaan sekuritas.
1. Pilarmas Investindo
- LPPF last price 1.570, support 1.520, resistance 1.615, target 1.600
- KLBF last price 1.300, support 1.220, resistance 1.355, target 1.340
- MLPL last price 1.300, support 1.220, resistance 1.355, target 1.340
2. Phillip Sekuritas
- DEWI trading buy 91, stop loss 87, target 96-99
- SATU trading buy 246, stop loss 238, target 258-266
- AMRT trading buy 2.930, stop loss 2.750, target 3.120-3.220
3. MNC Sekuritas
- AMRT buy on weakness 2.810-2.870, stoploss below 2.700, target 3.050-3.180
- LSIP buy on weakness 950-805, stoploss below 930, target 1.060-1.120
- ICBP speculative buy 10.700-10.800, stoploss below 10.500, target 11.225-11.525
- CUAN sell on strength 14.200-14.325
Disclaimer: Artikel ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Semua rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Pastikan untuk melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi.
Tag: #apakah #ihsg #hari #bakal #rebound #akhir #sesi #perdagangan #simak #analisis #rekomendasi #saham #jumat