Kemenkop Gandeng BNI untuk Revitalisasi KUD dan Gapoktan
Kementerian Koperasi dan PT Bank Negara Indonesia (BNI) akan bekerja sama untuk penguatan kelembagaan dan peningkatan kualitas tata kelola koperasi, khususnya Koperasi Unit Desa (KUD). Hal itu dikatakan Wamenkop Ferry Juliantono (kiri) dalam sambutannya pada Focus Group Discussion (FGD) kolaborasi Kemenkop dan BNI di Sentul, Bogor, Kamis (6/2/2025).(Dok. Kemenkop)
18:20
6 Februari 2025

Kemenkop Gandeng BNI untuk Revitalisasi KUD dan Gapoktan

Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bekerja sama untuk penguatan kelembagaan dan peningkatan kualitas tata kelola koperasi, khususnya Koperasi Unit Desa (KUD) yang saat ini jumlahnya lebih dari 60.000 unit di seluruh Indonesia.

Selain KUD, BNI juga akan mendukung revitalisasi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di seluruh Indonesia agar dapat menjadi penyalur pupuk secara langsung ke petani untuk mengakselerasi pencapaian target swasembada pangan.

Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan, nantinya Gapoktan akan ditingkatkan statusnya menjadi badan usaha koperasi.

Ilustrasi pertanian, petani.PIXABAY/HARTONO SUBAGIO Ilustrasi pertanian, petani.

"Kami sangat mengapresiasi bantuan dari BNI karena itu akan sangat membantu secara bertahap Gapoktan menjadi koperasi," kata Wamenkop Ferry dalam sambutannya pada Focus Group Discussion (FGD) kolaborasi Kemenkop dan BNI di Sentul, Bogor, Kamis (6/2/2025).

Ferry mengatakan, BNI akan membantu pemenuhan pembiayaan ke notaris sehingga mendapatkan akta badan usaha yang sah sebagai koperasi.

Rencananya, BNI akan menggunakan dana CSR (Corporate Social Responsibility) untuk mendukung perubahan status Gapoktan.

“Dengan perubahan status Gapoktan menjadi koperasi maka proses penyaluran pupuk kepada petani akan lebih mudah dan murah sehingga petani diuntungkan. Kemudian revitalisasi KUD dapat menjadi wadah strategis untuk menyimpan atau mengolah hasil panen dari para petani,” kata Ferry.

Menurut Ferry, mayoritas petani Indonesia masih menggunakan cara tradisional sehingga diperlukan dukungan dari berbagai pihak agar produktivitas meningkat.

Sebagai contoh, lanjut Ferry, masih banyak petani yang mengeringkan gabah dengan sistem jemur dengan menggelar alas. 

Ilustrasi petani. PIXABAY/DEZALB Ilustrasi petani.

“Oleh sebab itu, di KUD diperlukan adanya mesin pengering dryer yang dapat dikelola oleh koperasi agar hasil panen petani dapat lebih kering cepat dan kualitas hasil panen terjaga,” ujar Ferry.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama  BNI Putrama Wahju Setyawan menegaskan komitmennya dalam mendukung program prioritas pemerintah, khususnya Kemenkop.

Pihaknya akan mendukung penuh upaya Kemenkop melakukan digitalisasi, rebranding koperasi hingga penguatan tata kelola koperasi.

"Kami berkomitmen mendukung transformasi ini dalam bentuk CSR. Ini komitmen kami untuk mendukung transformasi yang dilakukan Kemenkop terhadap koperasi di seluruh Indonesia," kata Putrama.

Editor: Nirmala Maulana Achmad

Tag:  #kemenkop #gandeng #untuk #revitalisasi #gapoktan

KOMENTAR