Perjalanan Gomas Harun Mengembangkan Bisnis Tangki Air, Bermula Bikin Pabrik di Papua, Kini Ada di Empat Pulau
BERAWAL DARI PAPUA: Gomas Harun di antara tandon air dan septic tank produksinya pada Rabu (29/1) di Pabrik Triton, Tangerang. (MUHAMAD ALI/JAWA POS)
14:09
2 Februari 2025

Perjalanan Gomas Harun Mengembangkan Bisnis Tangki Air, Bermula Bikin Pabrik di Papua, Kini Ada di Empat Pulau

Jeli melihat peluang usaha menjadi salah satu kunci Gomas Harun dalam menapaki langkah membuka usaha. Saat tinggal di Manokwari, Papua, pada medio 2016 silam, Gomas amat dimanjakan oleh pesona pariwisata bahari di tempat tinggalnya.

Hampir setiap waktu, dia melihat aktivitas nelayan yang tengah berlayar mengarungi potensi laut setempat. ”Saat nelayan melaut itu kan selalu membawa persediaan air. Kebetulan, saat itu, di berbagai wilayah Papua, kondisi tangki air selalu menjadi kendala,” ujarnya saat berbincang dengan Jawa Pos, Senin (27/1).

Gomas menceritakan, kendala yang terjadi saat itu ialah banyak barang di wilayah Papua yang disuplai dari Pulau Jawa, khususnya Surabaya. Dia menyebutkan, jika untuk mengatasi kendala keberadaan tangki air harus dikirim dari Surabaya, tentu ongkos kirim menjadi amat mahal. Belum lagi, banyak barang yang dikirim ke wilayah itu seolah tidak dibarengi dengan kualitas yang mumpuni.

Kondisi itu membuat tangki air menjadi barang langka di wilayah yang dulunya disebut dengan Irian Jaya itu. Dari persoalan tersebut, Gomas lantas mencoba untuk melihat celah.

Enam Bulan Menggali Ilmu

Tak lama berselang, Ketua dan Pendiri Ikatan Pengusaha Bahan Bangunan Indonesia itu memutuskan untuk pelan-pelan mempelajari potensi usaha di bidang tangki air. Enam bulan ia menggali ilmu sambil banyak bertanya pada relasinya. Hingga akhirnya, dia dan salah satu temannya memutuskan untuk membuka pabrik tangki air pertama mereka di Sorong pada 2017 dengan produk utama bernama Triton.

”Begitu pabrik buka, saya baru tahu bahwa pabrik saya itu pabrik yang keempat. Saya salah karena kurang melakukan riset pasar, saya kira itu barang baru di Sorong,” katanya.

Kepalang tanggung, pabrik pun sudah beroperasi. Belajar dari kesalahan, Gomas langsung terjun ke lapangan untuk benar-benar mendalami pasar. Tak ada yang sia-sia, dari situ dia tahu bahwa meski produk tangki air di wilayah itu sudah banyak, namun dia menemukan bahwa kualitas produk lain yang sebelumnya ada tidak begitu mumpuni.

”Padahal, produk tangki air itu wajib ber-SNI. Jadi saat itu, pabrik saya adalah pabrik tangki air pertama di Papua yang sudah punya SNI yang legal,” imbuh pria 52 tahun itu.

Pelajaran lainnya yang didapat adalah soal pemilihan warna produk. Tangki air umumnya didominasi warna cerah seperti oranye atau kuning. Padahal, lanjut Gomas, dalam hal pigmen warna, pemilihan warna cerah akan pudar karena terpapar sinar UV. Dengan kondisi itu, Gomas membuat produknya berwarna biru.

Meski tak mudah, namun usahanya membuahkan hasil. Produk Triton lambat laun cukup dikenal. Hingga pada 2018, pabrik kedua dibangun di Sentani, Jayapura. ”Harga jual kita juga tidak mahal, di Papua kita jual produk dengan harga seperti di Pulau Jawa. Tujuannya agar masyarakat bisa mendapat barang dengan harga yang terjangkau dan berkualitas,” tambahnya.

GRAFIS. (ADIT/JAWA POS)

Punya Enam Pabrik

Kegigihannya terus membuahkan hasil. Pabrik terus berjalan konsisten. Total, pria yang berasal dari Medan itu kini telah memiliki enam pabrik, yakni di Sorong, Jayapura, Tangerang, Bali, Manado, dan Yogyakarta. ”Saya dapat sebuah ilmu dari beberapa mentor saya. Dia bilang kalau mau bisnis sukses, coba mulai di Papua. Kalau berhasil di Papua, maka inshaa Allah di manapun bisa. Itu saya praktikkan,” jelas Gomas.

Selain tangki air dengan merek utama Triton, produk Gomas terus berkembang. Produk lainnya yakni septic tank yang diberi nama Septic Plus serta produk tangki air bernama Astika yang memiliki desain khusus. ”Astika berkembang di Bali, namanya pun kami sesuaikan dengan local wisdom,” imbuh lulusan Universitas Trisakti itu.

Dari jatuh bangun membuka usaha bertahun-tahun, Gomas banyak memetik pelajaran berharga. Di antaranya yakni jujur dan amanah saat memulai usaha, hingga mempertahankan kualitas di tengah gempuran kompetitor. (dee/tia)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #perjalanan #gomas #harun #mengembangkan #bisnis #tangki #bermula #bikin #pabrik #papua #kini #empat #pulau

KOMENTAR