Program ''Medical Check-Up'' Gratis Dimulai Hari Ini, Simak Cara Mendapat Layanan dan Daftar Pemeriksaannya
- Pemerintah mulai melaksanakan program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) pada 1 Februari 2025 atau hari ini. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, program PKG atau medical check up secara gratis ini dibiayai anggaran sebesar Rp 4,7 triliun untuk 2025.
Budi merinci, total Rp 4,7 triliun itu berasal dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).
"(Anggarannya) Rp 4,7 triliun, jadi anggaran Rp 4,7 triliun itu dibagi, ada yang dari APBN , (ada) yang dari APBD," ujar Budi di Jakarta, sebagaimana dilansir pada Sabtu (1/2/2025).
Adapun APBD yang digunakan untuk PKG rencananya sebesar Rp 1,3 triliun dari seluruh total anggaran.
Sehingga sisa kebutuhan anggaran program itu akan dipenuhi dari APBN.
"Jadi anggaran Rp 4,7 triliun ini dibagi, ada yang dari APBN, yang dari APBD itu Rp 1,3 triliun. Nah, sisanya Rp 4,7 triliun dikurangi Rp 1,3 triliun jadi Rp 3,4 triliun itu dari pusat," jelas Budi.
Ia bilang, nantinya anggaran bakal disalurkan ke setiap puskesmas di Indonesia untuk merealisasikan PKG.
Nantinya puskesmas yang akan mengatur penggunaan anggaran ini.
Untuk diketahui, anggaran PKG sebesar Rp 4,7 triliun untuk pada 2025 bakal digunakan untuk membiayai 60 juta orang penerima.
Pemerintah merencanakan sasaran PKG bertambah menjadi 200 juta orang penerima pada 2026.
Sasaran program PKG
Sementara itu, dalam keterangannya pada 23 Januari 2025, Menkes Budi menyampaikan , program PKG nantinya akan diberikan kepada seluruh kelompok sasaran penerima melalui berbagai cara.
Antara lain PKG Hari Ulang Tahun ditujukan bagi bayi dan anak hingga usia 6 tahun dan bagi usia 18 tahun ke atas dan PKG Sekolah ditujukan bagi anak usia 7-17 tahun yang dilaksanakan setiap tahun ajaran baru.
"Dan (ada) PKG Khusus ditujukan bagi ibu hamil, bayi, dan anak hingga usia 6 tahun meliputi pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sesuai standar pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)," ungkap Budi.
Ia menambahkan, program pemeriksaan kesehatan gratis ini tidak hanya bertujuan memberikan layanan kesehatan, tetapi juga untuk membangun budaya preventif di tengah masyarakat.
"Dengan melakukan pemeriksaan rutin, masyarakat dapat lebih waspada terhadap potensi masalah kesehatan dan mengambil langkah preventif lebih dini," tuturnya.
Selain itu, ada fokus pemeriksaan yang PKG yang dibagi berdasarkan kelompok usia.
Untuk usia bayi baru lahir - balita, pemeriksaan akan fokus kepada penyakit bawaan lahir untuk mengantisipasi kecacatan atau kematian.
Sementara itu, bagi usia remaja, deteksi dini pemeriksaan fokus ke masalah obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi.
Lalu bagi usia dewasa, fokus pemeriksaan ke deteksi dini kanker, kesehatan jiwa dan hipertensi.
Terakhir bagi kelompok lansia, pemeriksaan fokus pada alzheimer, osteoporosis, risiko stroke dan kondisi kesehatan umum lain akibat penuaan.
Berikut ini rincian daftar pemeriksaan dalam program PKG:
-Balita usia 0-4 tahun
- Hipotiroid kongenital
- Penyakit jantung bawaan kritis
- Hiperplasia adrenal kongenital
- Defisiensi G6PD
- Pertumbuhan
- Perkembangan
- Indera pendengaran
- Indera penglihatan
- Gigi dan mulut
- Talasemia
- Hepar
-Remaja usia 7-17 tahun
- Indera pendengaran
- Indera penglihatan
- Gigi dan mulut
- Talasemia
- Anemia
- Obesitas
- Diabetes melitus
- Hipertensi
- Paru-paru
- Kesehatan jiwa
- Kebugaran
- Hepar.
-Dewasa usia 18-39 tahun
- Indera pendengaran
- Indera penglihatan
- Gigi dan mulut
- Obesitas
- Diabetes melitus
- Hipertensi
- Faktor risiko jantung stroke
- Penyakit ginjal kronik
- Paru-paru
- Kesehatan jiwa
- Kebugaran
- Kanker payudara
- Kanker leher rahim
- Hepar
- Osteoporosis.
-Dewasa 40-59 tahun
- Indera pendengaran
- Indera penglihatan
- Gigi dan mulut
- Obesitas
- Diabetes melitus
- Hipertensi
- Kolesterol
- Faktor risiko stroke
- Faktor risiko jantung
- Penyakit ginjal kronis
- Paru-paru
- Kesehatan jiwa
- Kebugaran
- Kanker payudara
- Kanker leher rahim
- Kanker usus
- Hepar
- Osteoporosis.
-Lansia usia lebih dari 60 tahun
- Indera pendengaran
- Indera penglihatan
- Gigi dan mulut
- Obesitas
- Diabetes melitus
- Hipertensi
- Kolesterol
- Faktor risiko stroke
- Faktor risiko jantung
- Penyakit ginjal kronis
- Paru-paru
- Kesehatan jiwa
- Kebugaran
- Kanker payudara
- Kanker leher rahim
- Kanker usus
- Geriatri
- Hepar
- Osteoporosis.
Cara memanfaatkan PKG
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, masyarakat diminta mengunduh aplikasi SatuSehat untuk bisa memanfaatkan PKG.
Dari aplikasi itu akan diketahui hari ulang tahun warga. Setelahnya warga diminta mengisi kuisioner untuk mendeteksi kondisi kesehatan mereka.
"Kami mengimbau kalau ingin menggunakan program ini, salah satunya adalah mendownload aplikasi SatuSehat dulu. Karena dengan donlot itu akan muncul nanti dan akan dinotifikasi ultah mereka," ujar Dante dilansir siaran YouTube Kompas TV, Kamis.
"Ketika dinotif ultah mereka pada saat hari H, hari ultahnya akan diingatkan, dan (ada) kuesioner-kuisioner. Ini adalah salah satu bagian dari pemeriksaan kesehatan gratis yang memang diidentifikasi dalam bentuk pertanyaan," tuturnya.
Dante menambahkan, seluruh puskesmas di Indonesia secara bertahap akan dilibatkan untuk PKG.
Sementara untuk klinik swasta pemerintah masih akan membahas potensi keterlibatannya.
Dilansir dari KompasTV (17/1/2025), ada tiga cara mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis.
Pertama, masyarakat dapat mengunduh aplikasi SatuSehat Mobile di ponsel masing-masing.
Setelah itu, masyarakat bisa mendaftarkan akun masing-masing dengan mengisi sejumlah data yang diminta.
Setelah terdaftar, pengguna akan menerima tiket yang memuat jadwal pemeriksaan kesehatan mereka.
Pendaftaran program ini dapat didaftarkan oleh keluarga.
Sementara itu, bayi baru lahir akan didaftarkan oleh nakes di Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK).
Jika mengalami kesulitan atau kendala dalam proses pendaftaran, bisa dilakukan melalui WA 0812-7887-8812.
Selain mendaftar online lewat SatuSehat Mobile, warga juga bisa mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis dengan mendaftarkan diri sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan mengunduh JKN Mobile.
Jika sudah terdaftar, masyarakat akan mendapatkan WhatsApp mengikuti MCU gratis pada H-30, H-7, H-1, dan saat ulang tahun.
Nantinya pada H-7, akan dikirimkan kuesioner skrining yang harus diisi secara mandiri oleh peserta JKN
Bagi pengidap hipertensi dan atau DM dengan usia lebih 40 tahun, diminta untuk berpuasa, tidak makan dan minum kecuali air putih, 8-10 jam sebelum waktu pemeriksaan di hari ulang tahun.
Selain itu, masyarakat juga bisa datang langsung ke puskesmas untuk mengikuti MCU gratis.
Namun demikian, masyarakat perlu membawa identitas diri seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Identitas Anak, Kartu Keluarga (KK), serta buku KIA bagi sasaran balita dan anak pra-sekolah.
Bagi masyarakat yang tidak memiliki ponsel atau kesulitan mengakses aplikasi, pendaftaran pemeriksaan kesehatan gratis juga dapat dilakukan langsung di puskesmas terdekat.
Tag: #program #medical #check #gratis #dimulai #hari #simak #cara #mendapat #layanan #daftar #pemeriksaannya